- mayakah "MAYA"

Rangkaian aksara abstrak tak jua menepi
menyentak sadarku di penghujung malam...
kubenamkan mimpi di balik bantal yang masih rapi.
Sosokmu mengusir bekunya atmosfir yang merayap kelam

hangatmu melekat dalam ketiadaan
suaramu yang tak pernah kedengaran,
namun napasmu di telingaku, bisa kurasakan
apakah ini nyata, bukan sekedar khayalan?

Aku berbicara padamu lewat syair-syair gaib,
menembus dinding kamar yang luluh-lantak tak bersebab
seakan jarak di antara kita tak pernah ada,
dan waktu berhenti bergerak bersama jiwa kita yang menyatu dalam dimensi hampa.

Sejenak aku sangka engkau palsu, entah dengan cara apa
kau menipu mataku, ternyata hatiku telah berkhianat padaku.
aku kesepian sapalah aku dengan cinta
kau pun boleh tertawa karenaku

Cinta yang liar hambar, vulgar tanpa cita rasa,
hingga kau membungkusnya untuk dirimu sendiri.
Mestinya aku terbangun pada akal sehatku kembali
kutatap cermin dan kudapati diriku sendiri di sana,

tapi....

yang kulihat hanya maya. dalam dirimu.
Aku tak punya rumah tinggal yang indah,
hanya tempat singgah tuk berteduh,
sudikah kau melebur bersamaku ?